Benarkah Sosial Media dapat Menyebabkan Depresi?

Benarkah Sosial Media dapat Menyebabkan Depresi?
Credit: Freepik

Bagikan :


Kehadiran sosial media utamanya ditujukan untuk berkomunikasi, mengakses informasi dan membangun jaringan pertemanan. Namun sosial media digunakan secara berlebihan, hal ini dapat memicu masalah kesehatan mental, termasuk salah satunya adalah depresi. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi?

 

Pengaruh Sosial Media terhadap Depresi

Dilansir dari Medical News Today, hingga saat ini hampir 4 miliar orang menggunakan sosial media seperti Facebook, TikTok dan Instagram. Di antara pengguna sosial media tersebut, diperkirakan sekitar 280 juta-nya mengalami depresi. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, penggunaan sosial media memengaruhi kondisi kesehatan mental termasuk gangguan kecemasan, kesepian dan depresi.

Baca Juga: Pengaruh Sosial Media bagi Kesehatan Mental Remaja

 

Depresi adalah kondisi dimana seseorang merasa suasana hatinya cenderung sedih, merasa tidak ada semangat hidup dan tidak ada lagi hal menarik dalam hidup. Beberapa gejala depresi antara lain:

  • Merasa pesimis
  • Mudah marah dan frustrasi
  • Merasa bersalah, tidak berguna dan putus asa
  • Badan terasa tidak berenergi
  • Gangguan tidur
  • Memiliki keinginan untuk bunuh diri

Penggunaan sosial media secara berlebihan dapat memicu terjadinya depresi. Dilansir dari Child Mind, berikut ini alasan mengapa sosial media dapat memicu depresi atau masalah kesehatan mental lainnya:

Memicu isolasi sosial

Dalam menggunakan sosial media, Anda lebih banyak berinteraksi dengan orang-orang yang Anda temui di dunia maya. Anda mungkin merasa hubungan tersebut adalah hubungan yang nyaman, praktis dan mudah dilakukan.

Namun sebenarnya, interaksi di dunia maya tidak dapat menggantikan interaksi sosial dengan orang-orang yang ada di sekitar Anda. Interaksi sosial yang minim dapat membuat Anda minim empati, egois dan merasa kesepian.

Memicu terjadinya FOMO (fear of missing out)

Tekanan yang dirasakan di sosial media membuat seseorang merasa takut jika melewatkan sesuatu yang sedang menjadi tren atau fear of missing out (FOMO). Orang yang mengalami FOMO akan merasa cemas jika tidak mengikuti tren yang populer di sosial media. Biasanya kondisi ini sering dialami anak muda, namun banyak juga orang dewasa yang mengalami hal tersebut.

Meningkatkan kecemasan

Penggunaan sosial media juga dapat meningkatkan kecemasan. Kecemasan ini dipicu dari rasa cemburu akibat melihat postingan orang lain di sosial media yang lebih sukses, memiliki tubuh lebih ramping, atau lebih bahagia. Selain memicu kecemasan, hal ini dapat menyebabkan rasa tidak puas dengan diri sendiri.

Baca Juga: Beda Depresi pada Remaja dan Orang Dewasa, Apa Saja?

 

Tips Aman Menggunakan Sosial Media

Sosial media memiliki banyak manfaat, namun jika tidak digunakan dengan baik hal ini dapat menyebabkan gangguan baik fisik maupun mental. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar kesehatan mental tetap terjaga selama menggunakan sosial media antara lain:

Batasi penggunaan. Dalam menggunakan sosial media, batasi durasi penggunaan sosial media agar tidak menghabiskan waktu bekerja dan produktif Anda. Jauhkan ponsel saat mendekati waktu istirahat malam agar tidak mengurangi kualitas tidur Anda.

Batasi privasi Anda. Hindari berbagi informasi pribadi tentang diri Anda seputar tempat tinggal, tanggal lahir, dan data pidbadi lainnya untuk mencegah penyalahgunaan.

Kurasi akun yang Anda ikuti. Berhenti mengikuti akun yang memiliki efek negatif terhadap suasana hati dan citra diri Anda. Pilih akun yang memicu produktivitas dan membuat Anda lebih bahagia saat menggunakan sosial media.

Berhenti menggunakan sosial media. Jika Anda merasa lelah dengan sosial media, sebaiknya jangan ragu ambil waktu untuk berhenti menggunakannya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang berhenti dari sosial media selama satu minggu mengalami perbaikan signifikan dari gejala depresi dan kecemasan.

 

Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa penggunaan sosial media dapat menyebabkan gangguan mental. Namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap hubungan tersebut. Apabila Anda sedang merasakan dampak negatif dari sosial media sebaiknya kurangi penggunaan sosial media untuk beberapa waktu. Apabila keluhan yang Anda rasakan terus berlanjut segera periksakan ke dokter.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 01:51